Dzikir dengan suara keras jika bertujuan memberikan pelajaran dan atau memberikan semangat dalam dzikir ya tentu lebih utama dengan keras, banyak dalilnya. sebagian diantaranya dalil berdzikir dengan suara keras setelah shalat adalah hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim berikut dari Abdullah bin Abbas berikut:
ﺃﻥ ﺭﻓﻊ اﻟﺼﻮﺕ ﺑﺎﻟﺬﻛﺮ ﺣﻴﻦ ﻳﻨﺼﺮﻑ اﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ اﻟﻤﻜﺘﻮﺑﺔ ﻛﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻋﻬﺪ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ |
"Sungguh mengeraskan suara dalam berdzikir saat orang-orang selesai melaksanakan shalat maktubah sudah ada di zaman Nabi Muhammad Saw"
ﺃﻛﺜﺮﻭا ﺫﻛﺮ اﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻘﻮﻝ اﻟﻤﻨﺎﻓﻘﻮﻥ ﺇﻧﻜﻢ ﻣﺮاﺅﻭﻥ |
“Perbanyaklah berdzikir kepada Allah hingga orang-orang munafiq mengatakan kepada kalian bahwa sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang riya"
ﻣﺎ ﻣﻦ ﻗﻮﻡ ﻳﺬﻛﺮﻭﻥ اﻟﻠﻪ ﺇﻻ ﺣﻔﺖ ﺑﻬﻢ اﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻭﻏﺸﻴﺘﻬﻢ اﻟﺮﺣﻤﺔ ﻭﻧﺰﻟﺖ ﻋﻠﻴﻬﻢ اﻟﺴﻜﻴﻨﺔ ﻭﺫﻛﺮﻫﻢ اﻟﻠﻪ ﻓﻴﻤﻦ ﻋﻨﺪﻩ |
Tidak ada satu kaum yang berdzikir kepada Allah kecuali kaum tersebut akan dikelilingi malaikat dan dinaungi dengan rahmat dan diturunkan kedamaian kepada mereka serta Allah akan menyebut mereka di depan makhluk yang bersama dengan-Nya.
ﺃﻧﺎ ﻋﻨﺪ ﻇﻦ ﻋﺒﺪﻱ ﺑﻲ ﻭﺃﻧﺎ ﻣﻌﻪ ﺇﺫا ﺫﻛﺮﻧﻲ ﻓﺈﻥ ﺫﻛﺮﻧﻲ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻪ ﺫﻛﺮﺗﻪ ﻓﻲ ﻧﻔﺴﻲ ﻭﺇﻥ ﺫﻛﺮﻧﻲ ﻓﻲ ﻣﻺ ﺫﻛﺮﺗﻪ ﻓﻲ ﻣﻺ ﺧﻴﺮ ﻣﻨﻬﻢ |
“Aku adalah menurut penyangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Dan Aku akan bersamanya ketika dia berdzikir kepada-Ku; jika dia berdzikir kepada-Ku dalam hatinya, maka Aku akan menyebutnya dalam hati-Ku dan jika dia berdzikir kepada-Ku di tengah kelompok manusia, maka Aku akan menyebutnya di tengah kelompok yang lebih baik dari kelompok tersebut”.
Ulil Albab Djalaluddin
Alumni Alfalah Ploso