MACAM MACAM DZIKIR

DZIKIR TERBAGI MENJADI BEBERAPA MACAM, DIANTARANYA YA ITU

Qalbiah

Yakni merasakan kehadiran Allah. Seorang yang akan melaksanakan sesuatu tindakan hendaknya selalu tertanam dalam hatinya bahwa Allah senantiasa bersamanya dan sadar bahwa Allah selalu mengawasinya. Karena Dia Maha Melihat, Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

‘Aqliyah

Istilah ini di rujuk dari surat Ali Imran ayat 190-191:

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka .”

Dari firman tersebut, dijelaskan bahwa dzikir ‘aqliyah adalah menyadari bahwa Allah ada di setiap gerak alam ini serta mampu menangkap bahasa Allah dalam setiap gerak alam tersebut.

Lisaniyah

Dzikir lisan merupakan buah dari dzikir hati dan akal.

Setelah melakukan dzikir hati dan akal, barulah lisan berfungsi senantisa untuk berdzikir, me-Maha Sucikan dan mengagungkan Allah, selanjutnya lisan berdo’a dan berkata dengan benar, jujur, baik dan yang bermanfaat. Dengan kata lain dzikir lisan adalah ekspresi riil dari dzikir hati dan dzikir akal.

Amaliyah : perbuatan

Dzikir dengan perbuatan dilakukan dengan sikap taat dan patuh terhadap aturan Allah SWT., baik dalam hal aqidah , ibadah maupun mu’amalah. Sehingga segala gerak dan langkah serta tutur kata memancarkan akhlak Allah SWT. yang penuh rahmah, berbudi luhur dan jauh dari akhlak tercela (madzmumah ).

Dzikir dengan perasaan

Dzikir dengan perasaan dilakukan dengan berhuznuzan kepada Allah SWT. dan merasakan indahnya rahmat yang telah dikucurkan-Nya kepada kita, sehingga dapat merubah perasaan negatif menjadi positif.

Beberapa contoh dzikir dengan perasaan adalah dengan merasa dekat dengan Allah SWT, merasa dilindungi Allah SWT, merasa disayangi Allah SWT,  mendapat karunia dari Allah SWT. Allah SWT memberikan segala kebaikan, sedangkan yang buruk diakibatkan oleh kesalahan kita.

Dan lain-lain

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa macam-macam dzikir yang dikemukakan oleh Arifin Ilham berpuncak pada taqwa yang akan mengarahkan manusia untuk menemukan makna hidup yang sesungguhnya.

▪ Dalam Tafsir al-Misbah , M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa dalam al-Qur’an, dzikir di kelompokan menjadi empat bentuk, yaitu:

Dengan lisan melalui ucapan, dengan anggota badan melalui pengamalan, dengan pikiran melal,ui perenungan yang mengantar kepada pengetahuan, serta dengan hati melalui kesadaran akan kebesaran-Nya yang menghasilkan emosi keagamaan dan keyakinan yang benar. Dzikir tersebut, akhirnya dapat menghasilkan kebajikan.

Postingan di ambil dari situs https://wakidyusuf.wordpress.com (ATTARBIYAH) Kunjungi situs web : ATTARBIYAH

Posting Komentar

Selamat datang di Blog Dalil Aswaja An Nahdliyah, silahkan beri komentar di Postingan ini, berkomentarlah dengan sopan dan sesuai isi Postingan. Terimaksih
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.